Hindari Lima Hal Ini Agar Pernikahan Senantiasa ‘Samawa’

  • Bagikan

Di antara tujuan disyariatkannya pernikahan adalah menjadikan ketentraman dalam diri manusia. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah swt dalam Qur’an surat Ar-Rum ayat 21 yang menyebutkan bahwa pernikahan merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar tercipta ketentraman dan rasa kasih sayang di antara pasangan. Tujuan pernikahan ini sering diucapkan di masyarakat Indonesia dengan istilah Samawa (Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah).

Untuk mendapatkan suasana Samawa dalam pernikahan perlu komitmen bersama setiap pasangan suami istri. Setelah terwujud Samawa, perlu juga dilakukan langkah melestarikannya sekaligus menghindari hal-hal yang mampu merusaknya. Dan untuk mendapatkan dan melestarikan Samawa ini, setidaknya ada lima hal yang perlu dihindari atau jangan dilakukan setiap pasangan dalam berumah tangga.

“Pertama, jangan membeda-bedakan antara keluarga sendiri dan keluarga pasangan. Pegang prinsip: ‘Keluargamu adalah keluargaku, keluargaku adalah keluargamu’,” kata KH Munawar Kholil, Ketua NU Kecamatan Banyumas, Pringsewu Lampung, Ahad (12/12/2021).

Menurutnya hal ini penting karena hikmah dari pernikahan sendiri adalah menyatukan dua keluarga menjadi satu. Seseorang menikahi pasangannya sejatinya bukan hanya mewujudkan ikatan antara keduanya namun juga melakukan jalinan ikatan untuk keluarganya.

Yang kedua lanjutnya adalah jangan mengungkit-ungkit masa lalu pasangan jika hal itu tidak berkenan untuk diungkapkan. Hal ini penting karena bagaimanapun setiap orang pasti memiliki masa lalu baik itu positif maupun negatif. Dengan tidak mengungkit masa lalu yang negatif, maka pasangan telah menjaga tumbuhnya Samawa dalam keluarga. “Yang ketiga, jangan membanding-bandingkan apa yang ada dalam rumah tangga dengan apa yang dimiliki oleh rumah tangga orang lain,” lanjut Kiai Munawar.

Di antara tujuan disyariatkannya pernikahan adalah menjadikan ketentraman dalam diri manusia. Hal ini telah dijelaskan oleh Allah swt dalam Qur’an surat Ar-Rum ayat 21 yang menyebutkan bahwa pernikahan merupakan salah satu tanda-tanda kekuasaan-Nya agar tercipta ketentraman dan rasa kasih sayang di antara pasangan. Tujuan pernikahan ini sering diucapkan di masyarakat Indonesia dengan istilah Samawa (Sakinah, Mawaddah, wa Rahmah).

Untuk mendapatkan suasana Samawa dalam pernikahan perlu komitmen bersama setiap pasangan suami istri. Setelah terwujud Samawa, perlu juga dilakukan langkah melestarikannya sekaligus menghindari hal-hal yang mampu merusaknya. Dan untuk mendapatkan dan melestarikan Samawa ini, setidaknya ada lima hal yang perlu dihindari atau jangan dilakukan setiap pasangan dalam berumah tangga.

“Pertama, jangan membeda-bedakan antara keluarga sendiri dan keluarga pasangan. Pegang prinsip: ‘Keluargamu adalah keluargaku, keluargaku adalah keluargamu’,” kata KH Munawar Kholil, Ketua NU Kecamatan Banyumas, Pringsewu Lampung, Ahad (12/12/2021).

Menurutnya hal ini penting karena hikmah dari pernikahan sendiri adalah menyatukan dua keluarga menjadi satu. Seseorang menikahi pasangannya sejatinya bukan hanya mewujudkan ikatan antara keduanya namun juga melakukan jalinan ikatan untuk keluarganya. Yang kedua lanjutnya adalah jangan mengungkit-ungkit masa lalu pasangan jika hal itu tidak berkenan untuk diungkapkan.

Hal ini penting karena bagaimanapun setiap orang pasti memiliki masa lalu baik itu positif maupun negatif. Dengan tidak mengungkit masa lalu yang negatif, maka pasangan telah menjaga tumbuhnya Samawa dalam keluarga. “Yang ketiga, jangan membanding-bandingkan apa yang ada dalam rumah tangga dengan apa yang dimiliki oleh rumah tangga orang lain,” lanjut Kiai Munawar.

  • Bagikan